Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia bakal memiliki enam fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) nikel dengan menggunakan proses hydro metalurgi atau dikenal dengan smelter High Pressure Acid Leaching (HPAL).
Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bidang Tata Kelola Mineral dan Batu Bara Irwandy Arif mengatakan smelter HPAL ini bisa menyerap bijih nikel kadar rendah yang cadangannya banyak di negara ini. Dia pun sempat menuturkan bahwa cadangan bijih nikel kadar tinggi (saprolite nickel) hanya sekitar 930 juta ton, seperempat dari bijih nikel kadar rendah (limonite nickel) yang mencapai 3,6 miliar ton.
Enam smelter HPAL tersebut antara lain dioperasikan oleh PT Halmahera Persada Legend, PT Adhikara Cipta Mulia, PT Smelter Nikel Indonesia, PT Vale Indonesia, PT Huayue, dan PT QMB. Selain smelter yang dibangun Vale, lima smelter lainnya ditargetkan mulai beroperasi pada 2021.
Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia bakal memiliki enam fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) nikel dengan menggunakan proses hydro metalurgi atau dikenal dengan smelter High Pressure Acid Leaching (HPAL).
Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bidang Tata Kelola Mineral dan Batu Bara Irwandy Arif mengatakan smelter HPAL ini bisa menyerap bijih nikel kadar rendah yang cadangannya banyak di negara ini. Dia pun sempat menuturkan bahwa cadangan bijih nikel kadar tinggi (saprolite nickel) hanya sekitar 930 juta ton, seperempat dari bijih nikel kadar rendah (limonite nickel) yang mencapai 3,6 miliar ton.
Enam smelter HPAL tersebut antara lain dioperasikan oleh PT Halmahera Persada Legend, PT Adhikara Cipta Mulia, PT Smelter Nikel Indonesia, PT Vale Indonesia, PT Huayue, dan PT QMB. Selain smelter yang dibangun Vale, lima smelter lainnya ditargetkan mulai beroperasi pada 2021.
Sumber: https://www.cnbcindonesia.com/news/20201013115526-4-193901/wah-ri-bakal-punya-6-smelter-nikel-hpal-senilai-rp-76-t
Comment here