Berita

Pengusaha Smelter: Kami Tak Menolak HPM, Tapi Beri Kami Napas

Jakarta, CNBC Indonesia – Pengusaha smelter nikel akhirnya angkat suara terkait kisruh Harga Patokan Mineral (HPM) nikel yang dianggap belum dipatuhi oleh para pelaku industri smelter dalam negeri.

CEO PT Indonesia Morowali Industrial Park Alexander Barus mengatakan pihaknya tidak menolak adanya aturan HPM nikel ini. Namun demikian, pihaknya meminta agar kenaikan harga beli bijih nikel dari dalam negeri ini tidak langsung naik US$ 10 per metrik ton. Menurutnya, kenaikan sebesar itu membebankan perusahaan.

“Kami bukan tidak setuju HPM, kami tidak menolak HPM. Tapi berilah kami napas, sehingga kenaikan tidak sekaligus US$ 10 per metrik ton, mungkin US$ 2,3 atau 5 per ton terlebih dahulu,” tuturnya dalam sebuah diskusi tentang nikel secara virtual pada Selasa (13/10/2020).

Jakarta, CNBC Indonesia – Pengusaha smelter nikel akhirnya angkat suara terkait kisruh Harga Patokan Mineral (HPM) nikel yang dianggap belum dipatuhi oleh para pelaku industri smelter dalam negeri.

CEO PT Indonesia Morowali Industrial Park Alexander Barus mengatakan pihaknya tidak menolak adanya aturan HPM nikel ini. Namun demikian, pihaknya meminta agar kenaikan harga beli bijih nikel dari dalam negeri ini tidak langsung naik US$ 10 per metrik ton. Menurutnya, kenaikan sebesar itu membebankan perusahaan.

“Kami bukan tidak setuju HPM, kami tidak menolak HPM. Tapi berilah kami napas, sehingga kenaikan tidak sekaligus US$ 10 per metrik ton, mungkin US$ 2,3 atau 5 per ton terlebih dahulu,” tuturnya dalam sebuah diskusi tentang nikel secara virtual pada Selasa (13/10/2020).

Sumber: https://www.cnbcindonesia.com/news/20201013124447-4-193930/pengusaha-smelter-kami-tak-menolak-hpm-tapi-beri-kami-napas

Comment here